Senin, 30 Juni 2008

Perjalanan Mimpi



mimpi adalah lorong hitam yang terus ingin dicapai dan ingin di genggam. mimpi dalam analoginya suatu fatamorgana yang berada dihadapan kita dan jika diraba tidak mudah untuk di genggam dan tidak mudah untuk di capai. mimpi selalu berdiri serentak dalam suatu perjalanan yang panjang. mencoba untuk mencari jalan keluar dari perjalanan panjang mimpi. serpihan pasir menjadi perhiasan dalam perjalanan itu. tertatih-tatih nafas ini untuk mencapai suatu mimpi. kristalisasi kringat dan leburan padat air dalam kulit menjadi bagian saat-saat pencapaian mimpi. dimana mimpi itu akan dicapai, dimana mimpi itu didapat?

segala perjalanan telah di tempuh dalam kehidupan. rasa iri, rasa CINTA, rasa rindu, rasa getir menjadi manik-manik penghias kehidupan. impian lepaskanalah dari pikiran ini dan menjadi debu-debu perjalanan kehidupan yang panjang. menghantarkan pada alam kesadaran yang nyata.

mimpi tetaplah mimpi bukan mimpi tanpa arti dan liku-liku, mimpi seperti waktu yang diarahkan oleh tangan untuk dibalik pada detik awal menjadi detik akhir.
seperti air yang selalu mengalir di sela-sela batu yang sempit, terus mengalir tanpa ada batasan. seperti batu kolar yang keras tanpa dipisahkan oleh serihan pasir yang menggupal.
seperti pori-pori kulit kecil tapi padat memadati disisi kulit.
mimpi tidaklah mudah untuk di capai, mimpi adalah tujuan realitas. tidaklah menjadi naif suatu mimpi pada realitas.
ucapkan mimpi, fikirkan mimpi dan capailah mimpi. karena mimpi adalah tujuan kehidupan yang sebenarnya.