Rabu, 05 November 2008

MIMPI

farm2.static.flickr.com
| mirza sulfari

Sekali kita mula mengerti dan bersungguh-sungguh menguasai pikiran dan persaan kita, maka saat itulah kita melihat bagaimana kita menciptakan realitas kita sendiri. Disitulah letak kebebasan kita, disitulah letak semua daya kita.

Marchi Shimof, the secret

Disela-sela waktu yang kosong jam perkuliahan, Mimpi menjadi obrolan yang hangat dalam diskusi bersama teman-teman di bangku perkuliahan. Mimpi, menjadi perbincangan yang serius di tengah obrolan kami. Kami mencoba untuk mendefinisikan mimpi, dari apakah itu mimpi hingga kenapa kita harus memiliki mimpi?

Sering sekali orang mengucapkan mimpi. Mimpi dan mimpi. Sesuatu yang sangat misterius. Dia (mimpi) tidak terwujud tapi sering melengkapi kehidupan ini. Saya mencoba untuk meredefinisikan arti mimpi dengan teman-teman saya. Ternyata sulit untuk meredefinisakan apa itu mimpi? Sering ungkapan sekilas tentang mimpi. Mimpi adalah tujuan hidup, mimpi adalah buta (dream is blind) dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan yang mendefinisikan arti mimpi. Tidak sederhana yang dibayangkan untuk mengartikan mimpi. Karena mimpi sesuatu yang abstrak dan imajenir. Tidak mudah untuk mendefiniskan mimpi secara absolut karena mimpi berada pada imajenasi persepsi dan imajenasi persepsi tersebut dimiliki oleh setiap manusia. Tidak akan ada manusia yang tidak pernah mengalami mimpi, karena mimpi akan selalu hadir dalam pikiran kita. Sepenggal cerita tentang mimpi.

Mimpi itu tidak kosong

Dia terisi oleh rasa keingin tahu-an akal

Dia berada dalam suatu ruang dan waktu yang berisi

makna-makna kehidupan

Dia (mimpi) seperti anak kecil yang lari kemanapun dia mau

Bebas megekspresikan diri dalam imaji-imaji alam pikirannnya

Abstrak dalam bingkai tujuan sekaligus sebagai alat pencapaian

Itulah mimpi sebuah deskripsi sketsa kehidupan

Seperti tinta yang digoreskan dalam kertas yang dinamakan

Kehidupan.

Secara abstraksi mimpi dapat diartikan sebagai pengalaman hidup dan secara definisi mimpi dapat diartikan sebagai jalan hidup yang terekam didalam akal untuk menciptakan tujuan hidup. Tujuan yang berada dalam realitas yang abstrak perlu dengan afirmasi (penjelasan) dari persepsi dan pengalaman.

Seperti orang yang memikirkan tentang susuatu hal yang penting bagi hidupnya. Hal yang penting itu adalah keinginan yang ingin dicapai seperti : ingin bertemu dengan orang yang spesial, ingin mendapatkan jabatan atau apapun yang diinginkan oleh kita sendiri. Jadi, dapat ditarik benang merah bahwa Mimpi tidak hadir tanpa ada persepsi-persepsi yang ingin dialaminya. Mimpi juga dapat menjadi penyeimbang bagi kehidupan kita. Jika, persepsi tersebut terekam dalam akal ini maka secara tidak langsung persepsi tersebut akan mengarahkan kita pada tujuan (pengalaman) yang ingin dicapai. Pengalam yang pernah saya alami. Ketika saya ingin menjadi pemenang dalam perlombaan puisi di tingkat SMP se-Bekasi. Sebelum saya berlomba, saya memikirkan dalam perlombaan itu untuk mendapatkan juara dua. Karena saat itu saya belum pernah mendapatkan juara ke-2 di tingkat SLTP. Dan akhirnya saat saya mengikuti lomba tersebut saya mendapatkan juara kedua. Peringkat kedua yang hadir dalam keinginan saya itu terus dan terekam dalam pikiran saya. Keseimbangan antara pengalaman dan tujuan yang saya ingin capai terekam erat dalam pikiran. Sehingga saya mendapatkan juara peringkat kedua dalam perlombaan tersebut.

Mimpi dapat menciptakan keseimbangan sekaligus menciptakan tujuan dalam kehidupan. Suatu pengalaman bangsa ini mengenai mimpi yang pernah lahir dari para pelopor bangsa ini. founding fathers bangsa ini memiliki mimpi yang besar. Mereka (founding fathers ) memiliki mimpi besar terhadap negara ini. Seperti Sutan Syahrir yang memiliki mimpi untuk menciptakan bangsa yang merdeka dari kolonial Belanda saat itu. Dan akhirnya mimpi itu terwujud dan dirasakan sekali oleh kita.

Dia (mimpi) dapat mengarahkan kita pada tempat yang ingin dicapai. Rangsangan mimpi akan menciptakan keteraturan perjalanan sekaligus menuntun pada suatu proses kehidupan kedepan nantinya. Rangsangan terjadi ketika kita merasakan sesuatu yang terus-menerus terekam dalam akal pikiran dan menciptakan alam pikiran baru dalam kehidupan ini.

Plato seorang filosof Yunani pernah mengatakan bahwa nantinya dalam kehidupan manusia akan terjebak disebuah goa yang berisi keteraturan kemapanan. Mereka manusia akan senang dengan kesenangan yang telah ada didalam goa tersebut. Mereka akan bahagia dan akan tetapi mereka kosong dan mereka tidak mengenal diri mereka sendiri karena mereka tidak memiliki mimpi.

Jika kita merasakan suatu makna dalam kehidupan ini maka nantinya kita akan memiliki mimpi. Sebaliknya jika kita tidak memiliki mimpi dalam kehidupan ini maka kita tidak akan memiliki makna dalam kehidupan ini. Viktor frankl pernah mengatakan bahwa makna hidup dapat menjadi terapi bagi kehidupan kita. Terapi yang akan menumbuhkan nilai-nilai kehidupan baru dalam menciptakan dan melahirkan mimpi-mimpi yang ingin dicapai.

Yang ingin kita capai untuk mimpi adalah melangkah lebih jauh, tangan yang lebih luas berbuat dari biasanya, mata yang menerawang pada setiap benda-benda yang lebih dari biasanya, akal yang merekam pikiran-pikiran yang lebih dari biasanya, mulut yang lebih mengucap dari biasanya untuk selalu melafaskan doa, raga yang akan tertunduk sujud dalam pusara semesta yang lebih dari biasanya untuk selalu menciptakan mimpi-mimpi baru dalam kehidupan ini. (sari inspirasi : 5 cm).

Selasa, 16 September 2008

Rahasia


Essai |

Suatu kata yang saya pertanyakan di dalam kehidupan saya sekarang ini. Pikiran ini selalu mempertanyakan tentang hal itu. Apa itu rahasia? Apakah rahasia itu sesuatu makanan yang lezat atau rahasia itu wanita yang cantik? ternyat bukan itu. Dia (rahasia) yang berada dalam kehidupan ini. Sesuatu yang saya lakukan sebelumnya. Mencari tentang keadaan yang lebih baik atau mencari kesempurnaan dalam hidup ini. Pertanyaan rahasia itu meresap dalam akal ini dan selalu menghantui saya. Kata yang pernah saya dapatkan disalah satu buku yang saya baca.
Saya akan mencoba untuk mengingat kembali tentang pertanyaan mengenai rahasia. Kata itu didapat ketika saya membaca sebuah buku yang sekarang sedang populer. Rahasia yang menjadi suatu keadaan, dimana keadaan itu selalu hadir di tengah-tengah kehidupan saya sekarang ini. Suatu rahasia yang disadari atau tidak disadari oleh saya. Tanpa disadari sebelumnya bahwa rahasia itu mengelilingi kehidupan saya. Ketika saya menginginkan benda yang saya senangi. Benda itu adalah sebuah flash disk yang memiliki kapasitas 2 Mega bite. Ketika saya ingin memiliki barang itu, saat itu juga saya tidak memiliki uang untuk membeli barang tersebut. Akan tetapi, tidak selang berapa bulan saya mendapatkan barang itu dan sekarang saya memilikinya. Bukan ini yang saya ingin jelaskan mengenai rahasia. Tetapi sebuah proses tentang rahasia saya, mendapatkan barang yang saya inginkan.
Sebelum masuk pada apa itu rahasia? Saya ingin mencoba untuk memahami terlebih dulu apa itu rahasia dibalik saya mendapatkan barang itu. Rahasia yang pahami ketika melihat kejadian tersebut ialah merupakan suatu realitas (keadaan) yang hadir oleh suatu kondisi ketika kesadaran mengenai sesuatu itu berkaitan dengan keadaan yang pernah dialami. Dikatakan Rahasia karena dia (rahasia) berada dibalik suatu realitas yang ada. Keadaa yang selalu menyelimuti kehidupan saya. Yang dirasakan oleh indera kita maupun akal. Realitas yang dapat mengafirmasi (menjelaskan) tentang adanya suatu rahasia dalam kehidupan ini melalui proses pencarian.
Rahasia itu hadir di dalam semesta ini. Saya bertanya dalam diri saya tentang rahasia. Rahasia dibalik saya mendapatkan benda itu. Sesuatu yang sebelumnya dalam proses terekam didalam pikiran mengenai benda itu. Benda yang saya inginkan itu menghantarkan saya pada tujuan saya dalam pencapaian kepemilikan benda itu. Sehingga, Saya harus mengumpulkan uang untuk membeli barang itu dan mengendarai sepedah motor untuk membelinya. Pikiran itu telah menghantarkan keinginan saya. Ketika saya mulai untuk mengendalikan dan sunguh-sungguh menguasai pikiran itu, saya memiliki kehendak bebas, memiliki realitas sendiri dan memiliki kemampuan saya sendiri untuk mencapai suatu tujuan. Sesuatu tarik menarik antara keinginan saya dengan barang yang hadir ketika saya menginginkannya.
Sungguh menajubkan semesta ini penuh dengan ke-rahasia-an. Tepat, jika dikatakan bahwa semesta ini adalah sekolah bagi kehidupan manusia yang berada di dalamnya dan jika semesta ini mengajarkan untuk terus menyingkap jawaban dari rahasia semesta ini. Semesta yang memberikan ruang-ruang pelajaran utntuk menjawab kerahasiaan itu. Kehidupan ini penuh dengan hukum tarik menarik dan keselarasan yang memiliki relasi antara satu dengan yang lain. Tanpa disadari sebelumnya bahwa rahasia mengelilingi kehidupan kita. Relasi rahasia itu dengan kehidupan kita dapat di jelaskan dalam buku the true power of water yang menjadi penelitian salah satu profesor jepang yang meneliti kegiatan air. Jika kita mengucapkan sesuatu kata yang baik pada air maka air tersebut akan membentuk kristal-kristal yang indah seperti mutiara umumnya dan jika berbicara dengan kasar kepada air maka air tersebut akan bereaksi dengan membentuk pecahan-pecahan kristal yang tidak beraturan.. artinya, bahwa suatu rahasia dapat menegasikan dirinya jika kita mengenalnya. Itu merupakan suatu relasi bahwa rahasia itu akan selalu disingkat oleh kita dengan mengenal rahasia itu sendiri.
Selain itu, semesta ini memiliki suatu keselarasan dalam kehidupan kita sehari-hari. Keselarasan rahasia itu, biasa kita masuk kedalam pasar maka kita akan mengangap bahwa pasar itu semerawut, berisik dan ricuh. Padahal dibalik kesemrautan, berisik dan ricuh yang berada di pasar itu adalah suatu keselarasan. Ada yang berjualan, ada yang membeli, ada yang membawa barang-barang belanjaannya dll. Masing-masing yang berada didalam pasar itu dalam menjalankan aktifitasnya memiliki peran-perannya. Perannya utntuk mencapai suatu tujuan kebutuhannya. Seperti, yang berjualan memiliki peran sebagai orang yang ingin mencapai tujuan kebutuhannya, yang belanja memiliki peran sebagai orang yang ingin mencapai tujuan kebutuhannya, begitu juga dengan yang lainnya memiliki perannya sebagai orang yang ingin mencapai tujuan kebutuhannya.
Rahasia itu tidak diam, dia mengeluarkan jawaban dengan dirinya. Dia (rahasia) mengeluarkan indikasi-indikasi yang tertangkap oleh akal ini untuk di kenal oleh diri yang lain dari rahasia itu. Karena kita sendiri adalah rahasia itu sendir. Rahasia itu melekat menjadi satu oleh diri kita.



Mirza sulfari,
15-09-2008, Jogyakarta

Rabu, 27 Agustus 2008

Menulis : Melahirkan Sejarah

Essai ---


Mengapa saya menulis? Inilah suatu pertanyaan mendasar jika ingin mengenal sesuatu hal tentang diri kitas maupun tentang segala hal yang berada di sekitar kita. Menulis merupakan suatu kegiatan yang santai dan memerlukan tenaga. Dari duduk diam hingga memikirkan sesuatu yang luas di sekitar kita. Jika saya boleh diizinkan untuk menjelaskan mengenai pertanyaan diatas, maka saya akan menjelaskan secara sederhana tentang sesuatu hal yang penting dalam suatu kebutuhan kita sekarang ini. Hal yang terpenting dalam menjelaskan pertanyaan itu ialah mengenai suatu hasil prilaku atas kontemplasi (renungan) yang nantinya akan teraplikasi dan menciptakan objek kajian untuk melihat realitas kehidupan manusia dalam aktifitasnya. Hasil tersebut memiliki pendukung variable-variable, sehingga akan menghidupkan kembali suatu kekuatan dan suatu kebutuhan dari hasil kontemplasi (perenungan) itu. Variable tersebut ialah pengalaman atas dirinya tentang sesuatu hal didalam dirinya maupun tentang hal-hal lain yang berada disekitarnya atau diluar dirinya.

Kembali pada jawaban mengenai pertanyaan, mengapa saya menulis? Biasanya jawaban yang akan terdengar di telinga kita ialah karena itu hobi saya, karena lagi jenuh, atau karena saya ingin dikenal oleh orang banyak dll. Jawaban tentang quality personal seseorang. Tetapi jauh diluar sana, menulis tidak hanya berbicara tentang quality personal saja akan tetapi memiliki suatu kekuatan besar untuk merubah sesuatu hal yang ada. Dari menulis orang dapat tergugah untuk bergerak dan dari menulis juga suatu revolusi (perubahan) social akan tercipta. Karena menulis suatu keabadian lahir dari kehidupan ini9. seperti para faunding father kita yang membentuk Negara ini. Dari hasil tulisan undang-undang dasar dan teks proklamasi bangsa ini telah mengumandangkan kemerdekaannya dan menjauhkan diri dari penjajahan asing yang berbentuk penjajahan fisik. Hingga kapanpun semangat-semangat itu akan menjadi api bagi kehidupan berbangsa. Dari semangat yang berkobar itu dikarenakan oleh ada sautu dasar dari secarik kertas teks proklamasi yang merubah tatanan social masyarakat dari penjajahan fisik menjadi terbebas dari belenggu penjajahn fisik . itulah kekuatan besar yang lahir dari tulisan.

Tepatsekali jika Pramudya Ananta Toer pernah berpesan melalui karyanya –jika kita tidak menulis, maka kita akan menjadi orang yang tidak beruntung di muka bumi ini- mengapa ? karena kita tidak menulis, maka kita akan ditelan oleh waktu dan peradaban yang semakin lama akan berubah mengikuti zaman. Artinya, bahwa dengan menulis suatu sejarah baru dalam kehidupan ini akan terlahir. Kitalah yang menentukan sejarah dan menentukan waktu sekaligus peradaban. Jejak rekam yang kita lahirkan akan selalu abadi dan selalu diingat oleh siapapun yang membacanya. Sejarah itu akan selalu hidup jika kita menulis. Jika boleh saya menganalogikan, menulis adalah suatu bangunan yang besar yang memiliki pilar-pilar untuk membentuk fondasi yang kokoh. Pilar-pilar untuk mempertahankan bangunan agar tetap berdiri dengan kuat dan kokoh. Itulah menulis, menjadi pilar-pilar untuk menopang bangunan besar kehidupan ini. Dengan menulis kita melahirkan kehidupan baru. Kehidupan yang menjadi sejarah pada zaman sekarang maupun yang akan datang.

Budaya yang besar adalah budaya menulis. Sebagai contoh, Negara maju. Pertanyaannya adalah mengapa Negara maju mudah dikenal? Salah satunya Negara maju mudah dikenal dikarenakan memiliki budaya menulis yang kuat. Mereka melakukan ekspansi kepada Negara-negara berkembang dengan melalui tulisan. Contoh: LOI (Later Of Intens) yang merupakan suatu perjanjian/ kesepahaman mengenai kerja sama antara Amerika dengan Indonesia. Dari perjanjian itulah bangsa Indonesia tercengkram oleh lembaga-lembaga donator. Dan memberikan sedikit ekonomi politiknya kepada Amerika sebagai Negara Donatur ekonomi keuangan Negara. Sungguh hebatkan dari beberapa lembar tulisan saja suatu bangsa dapatdikontrol oleh Negara lain. Tulisan itu menjadi legitimasi (kekuatan) untuk menciptakan revolusi sosial yang baru.

Melalui tulisan juga kita akan mengenal orang-orang besar didunia ini. Wajar saja kita lebih mengenal orang-orang besar seperti bung karno, bung hatta dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang lain dari pada orang-orang terdekat kita. Alasannya hanya sederhana. Mereka (tokoh-tokoh) menulis. Sedangkan, orang-orang terdekat kita tidak menulis. Itupun akan kembali kepada kita, jika kita tidak menulis dan nantinya kita tidak akan melahirkan sejarah baru. Wajar saja jika orang lain lebih mengenal kita dari pada orang-orang terdekat kita.

Saya percaya bahwa kita bisa seperti Bung Karno, Bung Hatta dan tokoh-tokoh yang lain yang ada di Indonesia maupun di dunia. Selagi kita menuliskan sesuatu gagasan tentang diri kita maupun tenatng gagasan yang berada di sekitar kita. Mereka (orang-orang yang berpengaruh) mengaplikasikan gagasannya selain melalui media verbal juga melalui media tulisan . Kita memiliki kesempatan itu. Kesempatan untuk menjadi orang yang berpengaruh dan kesempatan itu tidak hanya dimiliki oleh orang-orang yang besar saja. Karena kita terlahir atas pilihan menjadi pemenang.


Bekasi, 27. 08. 2008 -Mirza sulfri-

Sabtu, 09 Agustus 2008

Obrolan kecil dalam ruang publik

Asal dari pengalaman di bangku kantin universitas muhammadiyah yogyakarta. Duduk berdua ditemani oleh suasana gemuruh mahasiswa/wi yang hadir disekeliling. Diskusi adalah satu kegiatan yang dilakukan. Berdua bercanda dengan membicarakan segala hal yang terjadi. Dari mulai pertemuan dengan sapaan hingga duduk bareng bersama demi membicarakan segala hal yang terjadi di sekeliling kita.

Awalan dari pembicaraan mengenai pengalaman yang pernah di hadapi sebelumnya hingga pembahasan megnenai kejadian-kejadian yang terjadi di tengah kehidupan kita. Itulah yang selalu di impikan oleh kami. Berdiskusi, bergurau, bercanada hingga serius untuk memikirkan satu hal yang penting. Tanpa disadari oleh kami, kami telah melahirkan ruang publik (publik spare : Habermas) yang teransformatif. Waktu tidak terasa jika kami berdua berbicara panjang lebar menghabiskan waktu yang kosong untuk menunggu aktifitas selanjutnya.

Kami puas dengan hal yang kami lakukan dan kami menyadari pembicaraan itu tidak fokus pada suatu pembicaraan yang khusus. Kepuasan itu kami dapatkan dikarenakan dalam berbicara kami merasa tidak adanya keteraturan pembahasan dan pembicaraan secara seliweran (tidak teratur). Selain itu, juga kami mendapatkan suatu suasana dimana suasana itu dipadati oleh kawan-kawan kami yang menegur sapa dan keramaian suasana saat itu di sekitar kami. Walaupun Tanpa ada obrolan khusus mengenai satu hal yang dibicarakan. Kami menyadari bahwa kami telah menumbuhkan kebebasan dalam segala hal yang telah terjadi dalam suatu fenomena sekaran ini. Kami puas, karena telah mendapatkan berbagai pengetahuan baru yang belum pernah sebelumnya didapat.

Pengetahuan itu terasa mengalir di alam pikiran kami. Seakan tanpa ada batas yang menghalanginya. Tanpa ada batas formal yang membatasi kami untuk membicarakan segala hal. Tanpa disadari oleh kami bahwa kami telah melahirkan suatu konsepsi ruang publik yang sering diutarakan oleh kalangan mahasiswa dalam membahas pemikiran Habermas mengenai kesadaran kritis. Disitu, kami telah mendapatkan hal-hal yang beru pada diskusi kecil saat itu. Tanpa ada intervensi yang dominan. Bebas dan terarah tanpa ada batasan formal yang membatasinya.

Awal dari pembicaraan kami dari curhat hingga berbicara mengenai kondisi sosial masyarakat. Curhatan itu menjadi suatu pengalaman atas perasaan-persaan yang mengesankan, pengalaman pahit yang telah dihadapi di dalam dunia realitas ini. Dari ditinggalkan pacar dan cara mendapatkan pacar yang efektif dan efisien hingga kehendak bebas yang dimiliki oleh manusia di kehidupannya sehari-hari dalam konteks agama maupun di luar konteks agama. Sangat mengesankan kejadian itu terjadi sedemikian mengalir seperti air yang mengalir kehulu. Terus dan terus mengalir.

Kami merindukan hal-hal yang seperti itu. Berbicara tanpa ada batasan tema yang dibicarakan sehingga kami dapat memberikan suatu gagasan mengenai segala hal yang telah dibicarakan dan telah melahirkan kreatifitas gagasan atas kecemasan selama ini di ruang-ruang formal seperti di kelas ketika perkuliahan aktif. Memberikan dampak psikologis yang kuat dan signifikan bagi pengetahuan kami. Berfikir imajenatif dan kreatif menjadi menu utama dalam pembahasan obrolan yang mengalir itu. Walaupun banyak yang menghalangi dengan sapaan-sapaan kecil dari kawan-kawan kuliah. Tapi itu bukan permasalahan besar bagi obrolan mengalir itu.

Terlintas di tengah-tengah obrolan mengalir itu ada suatu kegelisahan yang hadir ketika itu. Kegelisahan atas suatu metodologi pendidikan yang dihadapi oleh kami. Merasakan kejenuhan pada pendidikan formal yang dihadapi sekarang ini. Adanya Banking Education yang terjadi dalam pendidikan formal kita sekarang ini. Banking education yang sedikit memberikan batasan pada pengetahuan kita. Sedikit mengutip Habermas “ketika masyarakat yang mencapai kesadaran kritis akan memberikan transformasi sosial pada tatanan sosial masyarakat dengan melalui komunikasi yang tanpa batas dan kesadaran yang rasional atau emansipatoris pendapat ini ketika ia memberikan gagasan mengenai ruang-ruang komunikasi yang transformatif dalam ruang publik dan itulah pencapaian yang menurut Habermas harus dilakukan pada masyarakat. Dengan melakukan hal seperti itu, akan mendapatkan hasil yang objektif pada pengetahuan.

Memang kebanyakan yang terjadi sekarang ini, khususnya didunia pendidikan formal kurang memberikan ruang-ruang yang bebas sehingga membatasi kreatifitas maupun imajenasi pada pengetahuan. Yang diutamakan di pendidikan formal sekarang ini pada struktur sosial bukan pada kultur sosial.

Struktur sosial ini dengan memakai peran pendidikan sebagai sesuatu wadah yang menciptakan dan menumbuhkan seseorang yang memiliki tanggung jawab kepada yang terdidik. Tidak hanya pendidikan yang formal akan tetapi memberikan tanggung jawab kepada pendidikan yang informal atau profesional kultural. Peran dan fungsi pendidikan yang mendidik pada ruang-ruang formal maupun ruang-ruang informal. Tidak ada batasan dan tidak ada sekat antara yang mendidik dan yang terdidik sehingga menciptakan apresiasi kreatif dan imajenasi bebas secar kolektif.

Selain pendidikan juga, kami membicarakan sedikit permasalahan mengenai manusia yang memiliki hak untuk membaca segala hal dalam kehidupannya. Kehendak untuk membaca diperintahkan secara bebas. Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan, ini secara jelas menunjukkan bahwa kehendak manusia yang diperintahkan oleh sang pencipta untuk membaca segala sesuatu yang ada di seputar kita dan nantinya akan berdampak pada produktifitas untuk menciptakan impian yang dicapai. Orang yang rugi dalam hidupnya adalah orang yang tidak memiliki mimpi. Dengan membaca kita dapat mengkonsumsi segala hal yang terjadi di dunia ini dan dapat membentuk suatu pola fikir yang konstruktif. Itu tanpa disadari oleh kita.

Selain itu juga, penjelasan diatas menjelaskan mengenai perintah untuk membaca juga memiliki tafsiran dengan unsur campur tangan pencipta ketika kita melakukan aktifitas membaca. Dengan itu, manusia tidak berdiri sendiri dan memiliki peran dalam menciptakan sesuatu fenomena sosial yang ada, ketika kita mengetahui berbagai macam hal yang didapat dari membaca dan akan memberikan referensi pada suaut fenomena tersebut. Dalam kesempatan kami itu. Terlintas kembali suatu celotehan bahwa mana ada manusia yang pintar dan cerdas ataupun bijaksana kalo dia tidak membaca.

sekian sekelumit hasil dari perbincangan di dalam ruang-ruang non formal (ruang publik) yang memberikan informasi-informasi mengenai fenomena yang terjadi pada realitas sekarang ini.

Kamis, 24 Juli 2008

Jejak sketsa


bingkisan itu adalah kegelisahan, kegelisaha yang tertiggal dalam benak harapan rasa.
Linglung!!mengapa kegelisahan dalam rasa itu selalu datang tanpa ada yang menghantar?
apakah itu harapan? Bukan, dia (harapan) selalu melangkah pada kaki yang terikat oleh pasir yang menggumpal diatas hembusan angin. Tidak terbebas oleh kepentingan apapun. Harapan itu selalu menciptakan suasana galau dalam setuhan mentari yang ditutupi kabut hitam. Tapi aku yakin semua itu akan meninggalkan secercah air. Air yang membasahi harapan yang layu. Harapan apologi yang terus dan terus menghampiri kehidupan ini.

dari sang pemimpi,

mirza Sulfri

Senin, 30 Juni 2008

Perjalanan Mimpi



mimpi adalah lorong hitam yang terus ingin dicapai dan ingin di genggam. mimpi dalam analoginya suatu fatamorgana yang berada dihadapan kita dan jika diraba tidak mudah untuk di genggam dan tidak mudah untuk di capai. mimpi selalu berdiri serentak dalam suatu perjalanan yang panjang. mencoba untuk mencari jalan keluar dari perjalanan panjang mimpi. serpihan pasir menjadi perhiasan dalam perjalanan itu. tertatih-tatih nafas ini untuk mencapai suatu mimpi. kristalisasi kringat dan leburan padat air dalam kulit menjadi bagian saat-saat pencapaian mimpi. dimana mimpi itu akan dicapai, dimana mimpi itu didapat?

segala perjalanan telah di tempuh dalam kehidupan. rasa iri, rasa CINTA, rasa rindu, rasa getir menjadi manik-manik penghias kehidupan. impian lepaskanalah dari pikiran ini dan menjadi debu-debu perjalanan kehidupan yang panjang. menghantarkan pada alam kesadaran yang nyata.

mimpi tetaplah mimpi bukan mimpi tanpa arti dan liku-liku, mimpi seperti waktu yang diarahkan oleh tangan untuk dibalik pada detik awal menjadi detik akhir.
seperti air yang selalu mengalir di sela-sela batu yang sempit, terus mengalir tanpa ada batasan. seperti batu kolar yang keras tanpa dipisahkan oleh serihan pasir yang menggupal.
seperti pori-pori kulit kecil tapi padat memadati disisi kulit.
mimpi tidaklah mudah untuk di capai, mimpi adalah tujuan realitas. tidaklah menjadi naif suatu mimpi pada realitas.
ucapkan mimpi, fikirkan mimpi dan capailah mimpi. karena mimpi adalah tujuan kehidupan yang sebenarnya.

Rabu, 11 Juni 2008

Historikal Ruang Kehidupan

gambar ini diambil dari,
http://www.acehinstitute.org/images/harapan__.jpg

sulit dan sulit untuk mengenal diri orang lain. adalah bagian dari aktifitas kita sehari-hari. mengenal itulah kebiasaan sehari-hari kita dalam kehidupan. romantisme dan pertikaiannya menjadi suatu hal yang biasa dalam kehidupan. apa keterkaitan antara pertanyaan diatas dengan romantika, perkenalan dan pertikaian. semua itu memiliki keterkaitan yang kuat dalam kehidupan sehari kita. mungkin dalam dunia psikologi itu masuk dalam instrumen ilmiah.

romantika, perkenalan dan pertikaian menjadi satu kesatuan yang utuh dalam kehidupan kita dewasa ini. kehidupan yang memiliki ruang-ruang interaksi didalamnya.

ruang2 interaksi ini memiliki bagian-bagian didalamnya. sebagaimana ruang semestinya. memiliki bagian-bagian didalamnya. ruang yang memiliki materi didalamnya. begitupun ruang interaksi ini memiliki suatu tempat dimana posisi interaksi perkenalan terjadi didalamnya. jika kita memasuki satu ruangan yang asing bagi kita pasti kita langsung menuju pada satu titik fokus pandangan dan langsung mempertanyakan kepada diri kita. ada apa di dalam ruangan ini? itulah ruangan interaksi perkenalan yang dimiliki oleh manusia dan ketika kita sudah masuk dalam ruangan tersebut pastinya kita mendapatkan satu jawaban mengenai ruangan itu dan saat kita sudah masuk dalam ruangan dan mengenal seluruh benda2 yang berada di dalam, kita akan terus bertanya mengenai kondisi barang yang ada di dalam ruang itu.
mencoba untuk mengena lebih dalam dan terus mencari masuk dalam ruang interkasi pertikaian, proses interaksi antara benda dengan manusia terjadi disana. itulah ruang interaksi pertikaian terjadi ketika kita masuk dalam ruang dan kita mempertanyakan untuk yang kedua kalinya mengenai kondisi barang, apa yang ada di dalam isi barang itu.
selanjutnya, ruang interkasi roamtika, ketika kita sudah mengenal dan memahami ruangan itu, dari mengenal isi barang di dalam ruangan itu baru kita dapat mengenal lebih jauh ruangan yang telah kita masuki. saat kita mengenal ruangan dan barang-barang didalamnya maka kita sudah mengenal dan akan tertarik dengan ruangan itu dan baru kita menilai bahwa ruang itu memiliki cukup banyak barang dan cukup luas bagi kehidupan kita dan memberikan syafaat (manfaat) bagi kehidupan yang akan datang.

itulah ruang-ruang yang selalu hadir di tengah-tengah kehidupan kita. mencari ruang interaksi perkenalan, ruang interaksi pertikaian dan ruang interaksi romantika menjadi bagian dalam aktifitas kita

begitu banyak ruang-ruang kehidupan ini yang memberikan kehangatan dalam aktifitas kita. semoga ruangan-ruangan itu selalu menjadi bagian yang terdalam bagi kehidupan dan tidak menjadi ruang-ruang terluar yang hanya menjadi bayangan semu hidup ini. sehingga kita terus melakukan pengharapan dan terus mencari. dialah orang yang mengenal ruangan dalam kehidupan dirinya.

Senin, 02 Juni 2008

Air Sumber dari Segala Sumber Kehidupan

http://www.ekojalusantoso.com/images/air.bmp
air adalah segala dari sumber kehidupan manusia. Berawal dari air manusia dapat hidup dimanapun iya berada. Mungkin itu biasa orang menyeloteh tentang air.

Benar sekali, air merupakan segala sumber kehidupan, kehidupan manusia,hewan,tumbuh2an dll di penjuru dunia manapun kehidupan makhluk hidup membutuhkan air sebagai sumber kehidupannya Air sangatlah penting, jika menerawang lebih jauh mengenai fungsi air dapat di jelaskan dengan penjelasan sederhana yang terjadi disekeliling kita banyak sekali kejadian-kejadian yang aneh karena air. dari wabah penyakit, bencana alam, bencana bagi kehidupan sosial masyarakat dan lain sebagainya.

saya ingin menjelaskan mengenai pentingnya air dalam kehidupan terkait dengan wabah penyakit. sering ditayangkan oleh seluruh media elektronik maupun media cetak indikasi wabah penyakit gatal-gatal maupun diare diakibatkan oleh konsumsi air kotor yang dilakukan oleh masyarakat dipinggiran kota yang jarang sekali mendapatkan air bersih. nilai-nilai konsumsi air bersih sekarang ini jarang sekali didapat. khususnya di kota besar seperti Jakarta airnya telah terkontaminasi oleh limbah-limbah cair yang berasal dari pabrik-pabrik di sekelilingnya sekaligus juga lahan bagi sterilisasi air sudah jarang ditemukan. yang biasanya lahan sterilisasi itu di jumpai sebagai lahan pertanian maupun lahan perkebunan di pinggiran kota Jakarta, untuk sekarang ini lahan tersebut tidak lagi dimiliki yang dimiliki oleh kota jakarta ialah lahan-lahan yang ditanami oleh beton-beton gedung bertingkat dan rumah-rumah kumuh menjamur di pinggiran kota Besar tidak lagi pohon-pohon maupun tumbuhan penyerap yang menjamur di pinggiran kota besar. Sungguh tragis jika melihat fenomena seperti ini. tidak jarang wabah penyakit merebak di daerah-daerah pinggiran kota besar sering terjadi. hal ini sudah menjadi lumrah bagi bagi kehidupan sekarang ini. bukan lagi sebagai momok yang krusial bagi dunia kesehatan manusia.

suatu keadaan yang dilema jika ingin menanggulangi kondisi yang seperti ini. kesadaran itu menjadi kesadaran yang naif, sadar atas kondisi itu akan tetapi tidak tahu bagaimana untuk menanggulanginya. kesadaran ini tidak lagi menjadi sautu pelajaran yang berharga bagi mencegah kontaminasi kebersihan air di kota besar. disatu sisi masyarakat sadar dengan kondisi seperti ini akan tetapi kesadaran ini mengkristal di pikiran saja bukan mengkristal dalam perbuatannya. sehingga tidak ada langkah-langkah yang nyata dalam penanggulangan itu. di satu sisi pemerintah juga tidak dapat memposisikan dirinya sebagai pelestari alam. sungguh kompleks permasalahan mengenai penanganan air bersih ini.

menurut beberapa ahli di dalam kehidupannya manusia terbagai atas 75 % mineral dari aktifitasnya. artinya disini bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh kebutuhan air (mineral) dalam aktifitasnya. jika ukuran 75% tersebut dalam tubuh manusia maka akan merasakan rasa letih bahkan dapat mengakibatkan timbulnya penyakit sperti flu dan lemahnya kondisi stamina pada manusia.

Selain air dapat menjadi wabah penyakit juga air dapat menjadi wabah bagi kehidupan sosial masyarakat. Dengan melihat kondisi masyarakat sekarang ini sangat sulit sekali mendapatkan air. kondisi seperti ini menjadi lahan bagi investor besar untuk peluang pasar. kondisi ini juga menjadi satu lahan besar bagi korporasi (perusahaan) besar untuk memarjinalkan bangsa ini dari krisis dimensi sosial. untuk sekarang ini seluruh perusahaan-perusahaan air di Indonesia telah menjadi aset bagi asing karena saham-saham perusahaan air minum seperti pam, aQua dll menjadi milik bangsa asing tidak lagi dimiliki oleh pemerintah. sungguh mengenasakan kejadian seperti ini. air tidak lagi menjadi komoditi yang pemenuh kebutuhan Gratis bagi kelangsungan kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini akan tetapi menjadi nilai komoditi yang memiliki nilai tukar yang tinggi. kehidupan manusia sekarang ini telah dipadati oleh nilai tukar. nilai tukar uang. sampai kapan kondisi ini dapat berubah menjadi kondisi tanpa ada nilai tukar apapun? mungkinkah ini terjadi dalam kehidupan manusia dalam waktu dekat ini?

langkah seperti apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat?
salah satunya adalah langkah pendidikan non-formal (inklusif). langkah yang tepat harus dilakukan dengan mengejewantahkan indikasi-indikasi yang negatif terjadi. dengan memberikan pendidikan yang transformatif sperti ini pada anak dini untuk menjaga air dari kemungkinan-kemungkinan yang dapat menyebabkan air tersebut menjadi kotor. pendidikan tersebut tidak masuk dalam program formal yang biasa dilakukan akan tetapi menjadi program non-formal dari siapapun terhadap masyarakat sehingga masyarakatpun merasakan keprihatinannya kepada aktifitas itu. langkah pwndidikan non-formal (inklusif) ini dapat diartikan dengan langsung terjun ke masyarakat dan langsung berpartisipasi dengan masayrakat untuk membersihkan bersama.

Sabtu, 24 Mei 2008

perubahan iklim yang membingungkan

hari ini adalah hari sabtu yang sangat menyenangkan sekaligus hari yang menjenuhkan. hari dimana cuaca Jogyakarta yang panas seperti bara api yang di dekatkan dikulit. panasnya ga tahan banget. kondisi yang sangat aneh sekali terjadi di Jogya akhir-akhir ini. biasanya di sekitar bulan maret,april dan mei. jogyakarta di datangi oleh kondisi curah hujan yang tinggi. tapi sekarang atau akhir2 ini jogya ga lagi menunjukkan kondisi seperti itu, ada pada dengan Jogya. apakah ini dampak dari Gempa atau memang curah hujan yang kecil diakibatkan peralihan ke daerah lain atau ke negara lain. apa yang dikatakan oleh banyak pakar, nantinya curah hujan yang ada di indonesia beralih kepada negara yang lain. jadi nantinya biasa yang dikatakan oleh para orang awam di bulan2 yang ber-akhiran ber lagi pindah pada bulan yang akhiran ri seperti januari dan februari.mungkin saja!
kondisi yang nantinya akan berubah, karena iklim yang akan berubah karena adanya pegeroposan iklim yang berada diakibatkan oleh ekologi alam semesta. menurut para ahli sekitar 2010 akan terjadi perubahan ekologi alam. ekologi alam itu terjadi pada kondisi dimana akan menghadapi kelangkaan air yang cukup besar dan negara2 tetangga akan memperoleh air yang cukup besar. itu baru analisis dari pakar ekologi alam. kita lihat aja apa yang nanti terjadi nanti? apakah benar analisa itu terjadi ato analisa itu meleset?

Senin, 19 Mei 2008

Etika dan Pintu

http://indonetwork.co.id
· Etika secara etimologi (bahasa) merupakan suatu moral terhadap nilai tindakan
· Pintu merupakan suatu materi yang memiliki fungsi untuk keluar-masuknya manusia dan juga berfungsi sebagai alat manusia untuk memisahkan diri dari dunia luar dengan dunia didalamnya.

Etika sebagai pengukuran bagi prilaku moral dapat menjadi pintu bagi prilaku manusia didalam aktifitasnya sehari-hari. Dapat juga pintu dapat berfungsi sebagai alat bagi sifat manusia dalam memasuki dunia yang diluar dengan dunia didalamnya. Dunia didalam yang dimaksud adalah dunia atas renuangan (kontenplasi) bagi diri jika didalamnya tidak sesuai dengan dunia yang berada diluar.selain didalam, etika dengan pintu diluar memiliki fungsi yaitu tindakan secara nyata atas renuangan (kontemplasi) pada aktifitas kehidupannya.
Sebelumnya disinggung, etika sebagai suatu nilai tindakan moral yang dapat berkorelasi terhadap pintu yang dimana juga dapat diartikan sebagai alat keluar-masuknya aktifitas kehidupan.
Ruang didalam memiliki peran yang signifikan bagi ruang diluar. Peran atas tindakan yang menjadi tolak ukur bagi moral. Pintu yang berfungsi sebagai alat bagi keluar-masuknya aktifitas ruang sosial. Ruang-ruang sosial atas prilaku baik maupun prilaku buruk manusia. Bilamana pintu tersebut terkunci maka ruang-ruang sosial juga terpengaruh dalam aktifitasnya kehidupan sosial bermasyarakat.
Keburukan disini dapat diartikan sebagai tindakan yang terkunci dari dalam ruang-ruang kehidupan manusia. Tindakan atau prilaku yang terkunci akan menimbulkan keraguan, kegelisahan dan ketika percaya diri yang tidak dapat keluar dari pintu yang terkunci didalamnya. Etika pintu tertutup disini dapat juga membentuk sinyalemen nilai-nilai negatif bagi aktifitas kehidupan. Berbeda dengan etika pintu terbuka atau dapat disebut sebagai kebaikan yang memiliki prilaku yang keluar dari pintu yang terkunci didlaamnya. Prilaku atau tindakan yang memberikan kontribusi nilai-nilai positif bagi kehidupan manusia yang juga menimbulkan percaya diri, ketidak kegelisahan, ketidak raguan terhdapa realitas.
Etika pintu tertutup memebrikan ruang-ruang didalanya yang dapat disebut dengan lingkungan pertanyaan diri. Ruangn ini yang memiliki bagian-bagian untuk melihat suatu fenomena atau suatu keadaan yang ragu, kegelisahan dan ketidak percayaan pada kondisi internal diri. Keraguan, kegelisahan atas fenomena sosial & ketidak percayaan diri atas kehidupan sosial yang tidak dapat dijelaskan karena masih terkuncinya pintu untuk keluar dari kehidupannya. Begitupun etika pintu terbuka memberikan ruang-ruang diluar juga dpat disebut sebagai lingkungan penjelasan diri. Ruang ini yang memiliki bagian-bagian utnuk menjelaskan realitas keadaan yang bersifat koherensif (berkelanjutan). Rasa percaya diri, ketidak raguan menjadi bagian diruangan tersebut untuk keluar dari pintu yang terkunci dimana aktifitasnya nanti memberikan suatu dampak sosial yang signifikan (positif) karena tidak lagi terperangkap dari ruang-ruang yang terkunci bebas dan terarah.
Bagian didalam ruang terkunci itu terbagi atas ruang yang memiliki batasan-batasa didalam. Ruang tersebut adalah ruang semu dimana ruang yang menciptakan interkasi individu terbatas dan membentuk moral terhadap nilai tindakan terbatas. Ruang terbatas atas realitas kehidupan keseharian. Berbeda dengan bagian diluar ruang yang telah terbuka tidak terkunci tidak memiliki batasan-batasan interkasi. Ruang itu adalah ruang transformatif dimana ruang yang menciptakan interaksi individu tidak terbatas dan membentuk moral terhadap nilai tindakan tidak terbatas (koheren). Kontradiksi inilah yang membentuk suatu etika terhadap moral. Moral yang terbatas didalam ruang yang terkunci ataupun dengan moral yang tidak terbatas diluar yang tidak terkunci. Raungan-ruangan yang disekelliling kita. Membentuk karakter dari etika dan pintu sebagai jalan untuk melihat fenomena seperti itu. Fenomen atas kesadaran kolektif dan fenomena atas kesadaran yang naif.

Rabu, 14 Mei 2008

Surat Untuk Sahabat

Sahabat, berawala dari diskusi kecil di tengah bangku yang bisu mengenai kehidupan, tersentuh bahasa mengenai pemuda. Peran pemuda yang sangatlah hangat diperbincangkan ketika itu. Didalam diskusi kecil tersebut tersirat adanya suatu perbincangan tentang peran-peran sosial yang dilakukan oleh pemuda didalam kesehariannya. Jiwa spirirt dan jiwa idealisme-nya yang menghantarkan fungsi utama pemuda dalam melangkah. Sungguh, menyenangkan sekali peran-peran pemuda yang seperti itu hadir di tengah-tegah arus globalisasi sekarang ini yang menuntut untuk berfikir secara pragmatis. Kita mengetahui, bahwa modernitas telah meleburkan ruang-ruang sosial menjadi ruang-ruang individu. Modernitas tidak lagi menjawab suatu kemampanan masyarkat juga meluluhkan kemapanan itu dengan memisahkan interkasi komunikasi dalam ruang (space) terpisah. Lahirnya masyarakat konsumtif bukan lagi masyarakat yang produktif. Kebutuhan-kebutuhan tertier (pelengkap) tidak lagi menjadi barang pelengkap kebutuhan, akan tetapi menjadi barang kebutuhan primer (utama) bagi kebutuhan masyarkat. Banyaknya ruang-ruang sosial yang dipisahkan oleh barang pelengkap. Menjadikan peran sosial yang terasingkan.
Aku adalah orang yang selalu merindukan kebersamaan peran pemudah didalam aktifitasnya. Peran yang kurang masif telah terjadi sekarang ini sahabat. Acuh tak acuh menjadi kepribadian di setiap pemuda. Sahabat, saya ingin sekali memimpikan suatu apliakasi yang nyata dilakukan oleh pemuda tanpa ada konflik yang terjadi. Apakah mungkin sahabat ini terjadi? Konflik-konflik antara pemuda sering terjadi di sekitar kita. Dari konflik horisontal maupun vertikal terjadi di sekeliling kita. Aku merindukan itu sahabat. Tidak ada lagi kita duduk bersama untuk memikirkan visi perubahan. Visi bersama yang menghantarkan kita pada suatu tujuan yang sama. Dari kendaraan-kendaraan yang karatan biasa kita naikkan untuk menuju suatu titik perubahan. Tapi sekarang sahabat! Saat itu, kita bisa bareng menaikan kendaraan walaupun kendaraan itu berkarat dan jelek. Kita tetap semangat untuk menaikkan kendaraan tersebut demi suatu cita-cita bersama.
Sahabat dalam sejarahnya, peran pemuda menjadi suatu tonggang perubahan. Dari kemerdekaan hingga perubahan sistem yang terjadi pada tahun 1998. Suatu transformasi sosial yang sangt signifikan terjadi sekarang. Transformasi sosial dibentuk oleh adanya peran yang aktif dari sejarah yang panjang. Sejarah yang panjang telah menjawab semua peran-peran pemuda. Saat itu, pemudalah menyuruh founding father kita untuk memproklairkan kemerdekaan Indonesia. Saat itu juga, pemudalah yang menurunkan si tangan besi oligarki pemerintahan Soeharto. Sahabat, peran loyalitas pemuda inilah yang dapat menjadi salah satu acuan bagi keberlangsungan perubahan tatanan sosial masyarakat Indonesia. Melalui peran-peran yang kreatif dan inofatif menjadikan pemuda tiang bagi keberlangsungan perubahan sosial.
Menjadi sesuatu yang rancu sahabat jika penindasan terjadi di negeri tercinta ini, menjadi air mata nantinya jika alam-alam sosial kita menjadi gersang oleh tangan-tangan yang tidak memiliki tanggung jawab.
Sahabat, perubahan itu telah aku impikan sejak 10 tahun yang lalu. Aku beranggapan 10 tahun yang lalu akan terjadi tatanan sosial yang mapan di Indoensia. Kondisi dimana kemiskinan dan penindasan tidak terjadi lagi di tanah ibu pertiwi ini. Akan tetapi sahabat, mimpiku itu menjadi suatu kondisi musyafir yang hidup di tengah padang pasir tanpa ada setetes pun air disana. Padahal sahabat, di tanah ini memiliki kolam susu yang terhampar luas membentang tanpa ada batas yang menghalanginya. Rinduku menjadi sirna dan menumbuhkan rasa kegelisahan yang terdalam melihat realitas sekarang ini. aku tidak lagi merasakan sekali kondisi yang sejuk dan nyaman di tengah-tengah. Konflik sering terjadi di tanah yang subur ini. Memang benar sahabat kondisi kita sekarang ini seperti penghuni yang tidak pernah merasakan kesejukan dalam tempat tinggal sendiri, yang terasa penghuni yang terasingkan didalam temapt tinggalnya. Sahabat, Apakah benar lahirnya masyarakat itu dilahirkan oleh konflik ataukah sebaliknya? Tidak terlihat secara jelas adanya perdamaian yang hadir. Yang hadir hanyalah rekayasa sosial. Sampai kapan kondisi ini akan hilang, ataukah kondisi ini tidak pernah hilang oleh kehadirannya (masyarakat). Tapi aku masih tetap yakin sahabat, bahwa nantinya akan hadir suatu kondisi memberikan angin segar bagi kelangsungan kehidupan sosial nantinya.
Sahabat menjadi sesuatu yang tidak mungkin sekarang ini, melihat peran pemuda yang seperti dijelaskan diatas. Apatisme, pragmatisme menjadi kepribadian pemuda sekarang ini. Tidak lagi revolutif peran pemuda sekarang ini. Perjalanan anasir yang begitu panjang akan melemahkan sikap loyalitas pemuda sekarang ini. Ruang-ruang yang konstruktif tidak lagi hadir di tengah-tengah kehidupan intelektual pemuda.
Sahabat, seiring disuarakan di beberapa seminar akhir-akhir ini mengenai peran pemuda terhadap kondisi sekarang ini. Akan tetapi, apa yang dihasilkan oleh diskusi tersebut? Jawaban yang biasa di utarakan adalah adanya suatu tandem enemy atau musuh bersama. Sehingga integritas pemudah dalam aksinya menjadi pasti dan terarah. Apakah hanya seperti, adanaya musuh bersama integritas peran pemuda muncul. Itu bukanlah suatu alasan yang rasional bagi integritas pemuda dan bukanlah alasan bagi pemuda untuk menjadi satu.
Sahabat, mungkim kita dapat mengukur pemuda secara biologis, pemuda dapat dibatasi oleh adanya struktur umur dari umur 20 hingga 40, itu dapat dikatakn sebagai pemuda. Sulit sekarang untuk menemukan suatu solusi bagi keutuhan aksi bersama terhadap peran-peran pemuda secara massal. sulit sekarang ini menemukan suatu motif yang menggerkan pada suatu perubahan. Motif tersebut ialah pertama, memiliki suatu impian atau tujuan secara konsesus suatu aksi yang evolutif. Kedua, niali-nilai yang dimiliki yaitu, loyalitas, kesetiakawanan,ulet, gigih dan keberanian untuk merubah suatu sejarah baru. Ketiga, kepercayaan (believe) untuk menjaga stabilitas sosial melalui aktifitas-aktifitas di dalam wadah sosial maupun diluar wadah sosial di tengah masyarakat. Motif-motif seperti inilah yang nantinya membentuk suatu sejarah baru.
Sahabat sampai kapan semua ini berakhir? Saya ingin sekali momentum-momentum integritas terjadi lagi. Agar kita bisa pergi bersama, bercanda bersama dan melihat secara jauh hamparan alam yang hijau dan asri.

Sahabatmu


Mirza Sulfri

Senin, 12 Mei 2008

warna sahabat

kata sahabat sering orang menyebutnya, sering juga diperdebatkan, apalagi dalam perbincangan sehari-hari. sungguh sering sekali kata-kata sahabat hadir di tengah-tengah kita. elok sekali jika mendengar kata sahabat apalagi dengan susana hati yang gembira. berbicara sahabat berarti berbicara mengenai hubungan antara 2 manusia yang memiliki ruang-ruang tersendiri, yaitu ruang-ruang kehidupan pada posisi tertentu, ketika kehidupan sesorang merasa jenuh,sendiri,senang,resah dan masih banyak perasaan-perasaan lainnya yang ada pada ruang kehidupan kita. tersirat memang hanya seperti itu saja dalam benak para penggiat sahabat mengenai makna tentang sahabat. ketika ada sesuatu hal yang hadir pada perasaan di setiap manusia. sahabat tidaklah memiliki makna yang sempit seperti itu.
ketik sedih ataupun senang baru terungkap bahwa "kita adalah sahabat", makna yang terpendam di dalam kata tersebut adalah makna suatu persatuan antara satu manusia dengan manusia yang lain. jalinan tali kasih yang membentuk suatu ungkapan tersebut. melalui kata-kata tersebut suatu ungkapan yang jujur dari ungkapan yang tidak disadari oleh diri kita dan terbentuk atas kesadaran tuk mengikat suatu ruang dan waktu pada suatu kehidupan manusia. seperti halnya koin emas yang memiliki 2 keping yang menyatu. tidak selalu terpisah oleh apapun yang menghadang. sungguh ideal sekali kalo diungkapkan seperti itu. seakan tidak ada hal yang negatif tejadi. selalu memandang suatu kebahagiaan didalamnya. diingat dibalik kebahagiaan itu terselib suatu kesengsaraan didalamnya.
mempertahankan keutuhan persahabatan tidak semudah apa yang telah dijelaskan diatas. memang itu merupakan suatu instrumen bagi keutuhan persahabatan, akan tetapi ada suatu ruang kecil pada persatuan tersebut yang biasanya kita lupa akan hal itu. sehingga kita terlena dan kita lupa akan hal itu. ruang-ruang kecil itu yang nantinya menghardik keutuhan makna dari persatuan. lihat kasus yang menjadi alasan bagi para penggiat sahabat yang ada. kasus gara-gara perbedaan pendapat,perbedaan pandangan dll. itu yang menjadi ruang kecil yang nantinya akan memberikan jenjang-jenjang bagi hubungan sehingga tidak ada lagi kata sahabat melainkan kata permusuhan. itulah yang sering menjadi alasan yang tidak rasional dan tidak dewasa.
memang membangun rumah itu dengan mudah menciptakan berbagai macam kebutuhan dan mempersiapkan interior dengan begitu banyak dan indahnya, akan tetapi sulit jika semua itu tidak disampulkan dengan memperhatikan fungsi dari semua itu. sama saja kita melakukan itu semua tanpa ada rancangan yang begitu matang dan mapan sehingga nantinya akan sulit untuk mengarahkan fungsi-fungsi itu dengan jelas dan memiliki nilai yang lebih.
begitu cerita sahabat. ketika kata "kita adalah sahabat" dengan mudahnya diungkapkan tanpa ada refleksi dari ungkapan tersebut. maka aksi dari unkapan tersebut akan minimalis dan tidak tumbuh sebagaimana anggur yang hidup pada musimnya.
lihat dan renungkanlah kata "kita adalah sahabat" agar kepastian penjelasan dari makna tersebut menjadi hidup dan membuahkan suatu makna yang terdalam pada ruang-ruang kecil yang ada.

Jumat, 09 Mei 2008

Kekuasaan Dunia Teks Dalam Kehidupan Manusia

Dewasa ini msyarakat modern telah termarjinalkan oleh dunia baru. Ia adalah dunia teks yang beradaptasi dengan kehidupan masyarakat modern seperti halnya dengan bunglon yang selalu hidup dengan merubah warna, jika ia bertempat pada tempat yang disinggahi olehnya. Dunia teks telah merajut sendi-sendi kehidupan masyarakat modern dengan menjadikan alat-alat produksi sebagai alat pemenuh kebutuhan yang menomer duakan kebutuhan primer seperti halnya handphone yang dulunya sebagai alat produksi pemenuhan nomer dua sekarang handphone sebagai alat kebutuhan yang paling utama di dalam kehidupan masyarakat modern. Dunia teks Teks dalam kehidupan merupakan suatu bentuk simbol yang dapat di rekayasa oleh tiap-tiap interpretasi mediolog.. teks memiliki ruh dalam media, sehingga teks dapat diaktulisasikan melalui aktifitas/kegiatan tiap masyarakat pada umunya. teks dapat melahirkan kehidupan baru, konteks yang selalu di terima oleh masyarakat pada umumya mempunyai kehidupan baru dalam menempatkan dirinya. komunikasi merupakan suatu anak dari dunia teks. plagiat (mencuri bahasa orang lain) merupakan suatu bentuk kelahiran dari dunia teks. menurut adorno -konsep merupakan suatu jimat bagi intelektual- artinya lahirnya suatu bentuk konsep berangkat dari adanya teks, dan konsep merupakan wujud dari kelahiran ruh teks. 75 % kehidupan manusia di penuhi oleh teks dan simbol.. ketika kita beraktifitas dalam perkuliahan atau dunia kerja kita dihadapi oleh dunia teks, dunia dimana lingkungan yang penuh dengan bacaan-bacaan media dan pengetahuan. ketika dirumah kita pun dihadapi oleh teks-teks yaitu media televisi yang menyiarkan iklan pada tayangan tv, artinya dunia ini telah di penuhi oleh teks yang tanpa disadari oleh kita, sehingga kita telah terkooptasi (terbentuk) pada teks yang telah diterima oleh urat saraf kita.

Yakinkan bahwa teks bukanlah suatu bentuk marjenalisasi manusia. karena dengan teks kita dapat dipengaruhi dan dapat di kendalikan, sehingga kita tidak dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan kita. kita sudah dibenturkan oleh dunia teks. dunia teks yang membentuk karakter juga membentuk fungsi kebutuhan kita, kebutuhan primer menjadi kebutuhan teks. hand phone merupakan media teks yang membentuk karakter kebutuhan kita, fungsi yang seharusnya menjadi kebutuhan sekunder (pelengkap) sekarang sebagai kebutuhan primer (utama), yang seharusnya hp sebagai alat pelengkap bagi kehidupan manusia justru sekarang hp sebagai alat yang membuat manusia ketergantungan olehnya.kita tidak dapat terlepas oleh hp, bila kita tidak memiliki hp seakan hidup kita terasa hampa dan tidak mempunyai warna. itu merupakan salah satu bentuk pola fikir masyarakat dewasa ini.

Yakinkan bahwa kita tidak terlahir untuk bersandar dengan dunia teks, tapi kita harus yakin bahwa kita melahirkan dunia teks.

Rabu, 07 Mei 2008

daerah yang terinspirasi

BEKASI DALAM DINAMIKA PERUBAHAN KEBEBASAN PEMBANGUNAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP APLIKASI POLITIK LOKAL
Oleh : Cehar Mirza
Bekasi suatu daerah yang memiliki potensi ekonomi dan konstalasi politik yang produktif dan berdaya guna (efektif). Lokasi daerah yang sangat strategis bagi kelangsungan kemapanan ekonomi. Memiliki lahan-lahan ekonomi yang begitu potensial bagi kebutuhan pemerintahan ataupun masyarakat lokal. Potensi ekonomi yang begitu subur diakibatkan oleh adanya penghasilan rata-rata penduduk maupun pada retribusin pajak pendapatan daerah yang di dapat oleh kota bekasi di tiap tahunnya. Produktifitas partisipasi masyarakat terhadap politik juga memiliki taraf yang begitu tinggi dikarenakan adanya suatu konsentrasi yang penuh atas suatu pertumbuhan makro yang begitu pesat terjadi pada sektor development (pembangunan) kota.
Akan tetapi yang menjadi berkembang tidak hanya itu yang didapat, kelemahan juga dimiliki oleh Kota bekasi dalam membangun potensi ekonomi dan konstalasi politik di tingkatan lokal. Lemahnya kontrol terhadap aktor-aktor yang berperan dalam pembangunan kota Bekasi mengakibatkan dampak yang tragis terjadi pada pemerataan pembangunan. Sifat kontrol yang kurang itu didasari oleh adanya tingkat kebutuhan yang begitu tinggi (konsumsi) pada tubuh birokrasi kota Bekasi. Sehingga hal yang terkecil seperti emansipasi pendidikan melalui pembiayaan terhadap putra daerah kurang diperhatikan.
Memang, tak ada manfaatnya membantah bahwa keberhasilan pembangunan Bekasi secara tidak langsung karena didukung oleh kenyataan seperti diperlihatkan oleh peningkatan penghasilan rata-rata penduduk di tiap tahunnya, lalu peningkatan produk lokal di tiap tahunnya, kegiatan ekonomi, bangunan fisik, dan bahkan peningkatan fasilitas kehidupan sosial seperti pendidikan, kesenian, dan sebagainya. Dampak dari keseluruhan kemajuan itu kepada kehidupan masyarakat ialah meningkatnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh masyarakat lokal Bekasi secara keseluruhan. Pada gilirannya, peningkatan kekayaan intelektual itu bertransformasi menjadi aspirasi baru tentang kehidupan ekonomi, masyarakat dan politik lokalnya.
Seiring dengan pengakuan terhadap keberhasilan pembangunan Bekasi sekarang ini, tidak dapat pula ditolak adanya kelemahan pembangunan berupa penumpukan kekayaan pada golongan masyarakat tertentu yang mendasari ketimpangan sosial dan ekonomi, konsentrasi kekuasaan politik secara berlebihan pada elit tertentu, ketergantungan ekonomi kepada hasil daerah melalui retribusi pajak dll semakin dalam, lemahnya ekonomi rakyat, sumberdaya manusia yang berkualitas berpangkal kepada berbagai bentuk korupsi, dan sebagainya. Kombinasi di antara peningkatan aspirasi dengan kelemahan pembangunan tersebut, mendasari lahirnya kehendak dan tuntutan masyarakat lokal Bekasi untuk berpartisipasi aktif di dalam kehidupan pembangunan dan politik dan pendidikan bersekala Humanis terhadap fenomena sosial yang berada di Bekasi.
Masyarakat Bekasi pada umumnya memang menyadari kebutuhannya untuk ikut serta dalam menentukan arah dan proses atau pelaksanaan pembangunan untuk memastikan andil dan nikmat pembangunan yang menjadi haknya. Masyarakat merasa perlu mengawasi jalannya pembangunan untuk menghindari kelalaian elit memperjuangkan dan memehuni hak mereka di dalam pembangunan yang cenderung terabaikan oleh sistem politik yang berlaku.
Adalah dalam kaitan dengan kebutuhan, kehendak dan tuntutan untuk berpartisipasi itulah masyarakat melahirkan berbagai bentuk kekuatan yang berpontensi bagi mendukung kemandiriannya. Dengan meninjau lebih dalam lagi loyalitas dan produktifitas pembangunan terhadap kota Bekasi menjadikan suatu parameter terlaksananya suatu konsep pemerintahan yang pro terhadap perubahan masyarakatnya secara koherensif sehingga masyarakat menjadi sadar akan dirinya dalam partisipasi politik lokal secara aplikatif.

Permasalahan
Dalam rangka mencari bentuk-bentuk aplikatif pewadahan partisipasi masyarakat secara konstitusional itulah perlu dipertanyakan mekanisme partisipasi politik masyarakat lokal di yang akan datang. Apa dan bagaimana mekanisme penyaluran partisipasi politik masyarakat yang berasal dari struktur masyarakat yang sudah mengalami perubahan? Bagaimana mewadahi partisipasi politik yang berasal dari tatanan masyarakat yang sudah ada sejak lama secara efektif (berdaya guna)?
Studi tentang paritsipasi politik secara menyeluruh memusatkan perhatian kepada masalah aspek (dimensi), cara (modes), politisasi masyarakat, pelaku, dan mekanisme yang diperlukan(konsekuensi) seperti dilakukan oleh Nie dan Verba (dalam Groenstein, 1975, halaman 60-68). Sekalipun permasalahan diskusi ini yaitu perwadahan partisipasi politik tercakup oleh analisa Nie dan Verba tentang konsekuensi partisipasi politik yaitu perlunya pengakuan kepada kelompok masyarakat yang terbatas sebagai subjek dan objek komunikasi politik (preferensi komunikasi politik), dan perlunya pemimpin politik yang responsif, namun kondisi politik Kota Bekasi memerlukan banyak pembenahan.
Bagi mewadahi partisipasi secara lebih aktif diperlukan fungsionalisasi lembaga politik yang berkaitan dengan partisipasi supaya mampu menembus "tembok" tatanan politik yang dibangun oleh jaringan kepentingan ekonomi dan politik kaum elit.

Perkembangan Partisipasi Politik
Partisipasi politik sebagai peran serta masyarakat secara kolektif di dalam proses penentuan pemimpin, pembuatan kebijaksanaan publik, dan pengawasan proses pemerintahan di sepanjang pasca pemilu Kota Bekasi merdeka tampak mengalami penurunan secara terus-menerus. Pelaku, wadah, kesempatan, dan aktivitas partisipasi politik mengalami penurunan secara konstan sampai dewasa ini.
Untuk merealisasikan hak berpartisipasi dalam politik, masyarakat dan daerah mengembangkan berbagai wadah mulai dari kelompok kepentingan, ormas, partai politik dan lembaga perwakilan rakyat sampai kepada sistem perwakilan politik yang otonom dan fungsional. Selain dari itu, kesempatan untuk berpartisipasi dalam politik terbuka luas bukan saja karena sumber daya politik terdistribusi secara relatif, akan tetapi juga karena terbukanya akses masyarakat luas terhadap saluran dan mekanisme komunikasi politik. Maka kegiatan partisipasi politik masyarakat bukan saja di dalam pemilu, akan tetapi melebar kepada lobi dengan penjabat pemerintah dan wakil rakyat di lembaga perwakilan.