Kamis, 24 Juli 2008

Jejak sketsa


bingkisan itu adalah kegelisahan, kegelisaha yang tertiggal dalam benak harapan rasa.
Linglung!!mengapa kegelisahan dalam rasa itu selalu datang tanpa ada yang menghantar?
apakah itu harapan? Bukan, dia (harapan) selalu melangkah pada kaki yang terikat oleh pasir yang menggumpal diatas hembusan angin. Tidak terbebas oleh kepentingan apapun. Harapan itu selalu menciptakan suasana galau dalam setuhan mentari yang ditutupi kabut hitam. Tapi aku yakin semua itu akan meninggalkan secercah air. Air yang membasahi harapan yang layu. Harapan apologi yang terus dan terus menghampiri kehidupan ini.

dari sang pemimpi,

mirza Sulfri